Wednesday, October 21, 2009

Jendela Waktu

ku kuak jendela waktu
hati tertarik
awan putih berlari lari
mengejar
lingkaran pelangi di ruang maya

antara jalur warnanya
tersimpan lembaran kenangan
helaian masa berguguran
mega mendung berganti gerimis
terukir senyum pada wajah sang suria
sebuah aturan roda hidup
sesetia malam pada siang

dari jendela waktu
aku merenung jauh
mengutip memori usang
potret sebuah kehidupan
dalam lukisan tidak berbingkai
yang kian lusuh dan berdebu

ku tutup jendela waktu
debu kenangan
tidak lagi memeritkan mata

biarpun cebisan masa
meninggalkan kelopaknya
namun tunas yang berputik
menyerikan halaman
meninggalkan memori indah

2 comments:

  1. Azmi,
    Ada sedikit suntingan nampaknya. Namun saya lebih suka versi emel. Lebih-lebih lagi rangkap keempat yang amat puitis dan bermakna.

    ReplyDelete