Thursday, June 25, 2009

Ke Pulau Harapan

harapan
menggalas impian

apa mungkin tiada
lorong untuk tembus
menerjah tembok
menuju pulau harapan

kompas akal
jarum utaranya
menentu jalur takdir

layar iman
berpaksi takwa
menongkah
ribut pancaroba

hunuskan senjata fakir mu
doa dan tawakkal
memanjat ke puncak usaha

sama kita
menjejak
menuju pulau impian
berbekal redha

Sunday, June 21, 2009

Hening Malam

malam hening
sayup terdengar
suara
memanggil-manggil
namaku

suara yang dulu
talkinkan cintaku

jasadnya kini
aku semadikan
biar rohnya tenang

suara
masih lagi ku dengari
namaku berulangkali
dipanggil

aku merenung
pusara cinta
zikir kasih
meratapi pergimu
tanpa pamit

cinta terkubur
lahadnya tiada bernesan
sepohon kemboja
sebagai tanda
harumannya mewangi

suara
tidak lagi
aku hiraukan
biarkan cinta
abadi

suara
akhirnya tenggelam
terlena aku
dibuai alunan
zikir kasih
mendakap
pusara cinta
hanyut bersama
deruan rindu

Thursday, June 18, 2009

Lelaki itu

lelaki pemuja pantai tidak akan gentar dengan pukulan ombak yang membadai demi melihat keindahan laut.....

air mata kepiluan

tika aku melintasi
padang kenangan
aku kutip
guguran dedaun
rindu
bukti kasih
agar ia
tidakkan hilang
diterbang
angin kebencian

benih kasih
layu tidak bermaya
kini
tiada lagi
siraman kejujuran
tinggal cuma
cucuran air mata
kepiluan

Tuesday, June 9, 2009

Setangkai Mawar Layu Di Genggaman

terima kasih buat teman.....
sememang puisi ini aku coretkan saat jiwaku diterbangkan lewat taman kenangan...
dalam pengembaraan jiwa, aku ketemui setangkai mawar yang suatu masa dulu memekar di jambangan halaman kamar ku...namun kini hanya coretan puisi ini yang mampu berbicara...
sendu yang tiada sedih, ketawa bukan bererti gembira namun hanya perasaan yang mampu memahami rasa..


dalam genggaman
setangkai mawar
layu kekeringan
mencipta kenangan

seketika dulu
harumannya
menyerikan

kelopak masih
ditangkai
kubasahkan dengan
titisan airmata
bunga kasih
tetap layu
tiada lagi
haruman rindu

namun masih
tergenggam erat
biar ia melayu
kenangan tetap segar

hanya ucapan
terima kasih
harummu
pernah singgah
biar sesaat
tetap abadi
dalam ingatan

azmi alkelantani
** ekspres mutiara **
(perjalanan ku ke putrajaya)

Pungguk Tertawa Lagi

malam ini
aku ditertawakan
pungguk lagi

salahkah aku
memuja bulan
bias cahayanya
menerangi jendela
kalbu

pungguk tertawa lagi
wajah bulan
diselubungi mendung

awan sebak
sarat menampung
sejuta keresahan

lantas
titis demi titis
gerimis bercucuran

kamar hati
gelap kini
tiada lagi
biasan cahaya

pungguk tertawa
aku menangis

Monday, June 1, 2009

Munajat Seorang Hamba

aku renung diri
antara detik
zikir nafas
puji memuji

kalimah tersusun
tersingkap rahsia
wujudmu

harapku
hijabkan terbuka
pandangan basirah
yang tiada menipu
agar dapatku
lihat wajahmu
agar dapatku
kenal siapakah aku